Thursday, September 12, 2013

Kecerdasan Manusia

Apa yang Anda pikirkan tentang "kecerdasan"? Apa arti kata cerdas? Apakah sama dengan makna "pintar" atau kata cerdas merupakan bagian dari kata tersebut? Mungkin, bisa jadi pula bahwa orang "pintar" belum tentu "cerdas", tapi orang "cerdas" sudah pasti "pintar". Setujukah Anda dengan pernyataan ini?

Menurut KBBI, cerdas berarti sempurna perkembangan akal budinya baik untuk berpikir maupun memahami sesuatu; tajam pikiran. Lalu, apa arti kecerdasan? Kecerdasan adalah perihal cerdas; perbuatan mencerdaskan. Tak jauh berbeda, pintar dapat diartikan pandai, cakap, banyak akal, atau mahir untuk melakukan sesuatu.

Selain itu, kecerdasan dapat disebut intelegensi. Intelegensi, sebagaimana pengertiannya menurut Garret yang dikutip Arifuddin dalam bukunya berjudul Neuropsikolinguistik, adalah "intelligence includes at least the abilities demanded in the solution of problems which require the comprehension and use of symbols". Dengan kata lain, berdasarkan pengertian tersebut diketahui bahwa seseorang yang memiliki intelegensi yang cukup memadai, umumnya bisa memecahkan suatu persoalan.

Memang, cerdas dan pintar terkait dengan perkembangan kognitif manusia. Kedua kata tersebut cukup sulit dibedakan. Bisa jadi perbedaan sederhana, di antaranya cerdas sangat erat kaitannya dengan pola pikir dan kerja otak manusia untuk memroses atau melakukan suatu hal, pun terkait dengan bakat yang ada dalam dirinya, sedangkan pintar terkait erat dengan tindakan untuk melakukan sesuatu, namun tak terlepas pula dari cara kerja otak. Ini disebabkan otak merupakan pusat kerja saraf tubuh kita.

Sebenarnya, ada tiga bentuk kecerdasan, yakni kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual, dan spiritual. Kecerdasan emosional  merupakan kecerdasan yang berkaitan dengan hati, sesama makhluk ciptaan Tuhan, serta alam sekitar. Melalui kecerdasan ini, setidaknya kita dapat memahami seperti apa bentuk "toleransi" dan "saling menghormati serta menolong" antarsesama manusia, pun kita memiliki kesadaran untuk selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan-Nya dalam kehidupan semesta ini.

Kecerdasan intelektual adalah kecerdasan yang menuntut pemberdayaan otak, hati, jasmani, dan pengaktifan manusia untuk berinteraksi secara fungsional dengan yang lain (KBBI, 2008: 262). Untuk kecerdasan ini, umumnya dikaitkan dengan tes IQ sebagai tolok ukur kecerdasan manusia. Dalam tes IQ ini terdapat klasifikasi penilaian untuk menentukan tingkat kecerdasan seseorang. Jika jumlah nilai tes IQ 80--90 dikategorikan kecerdasan rendah; 91--110 rata-rata cerdas; 111--120 memiliki kecerdasan normal, 120--130 tingkat kecerdasan superior, dan >130 dikategorikan jenius. Meski begitu, hasil tes IQ ini relatif karena bisa jadi berubah-ubah (tidak tetap).

Terakhir, yakni kecerdasan spiritual, kecerdasan yang berkenaan dengan hati dan kepedulian antarsesama manusia, makhluk lain, dan alam sekitar berdasarkan keyakinan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa. Untuk kecerdasan spiritual, erat kaitannya dengan sisi religiositas manusia. Kereligiusan manusia--tak dimungkiri--tentunya menjadi sebuah kebutuhan utama untuk menenangkan jiwanya, yakni dengan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Keyakinan akan kebesaran-Nya mampu menambah religiositas manusia.

Selain tiga bentuk kecerdasan tersebut, diketahui pula (menurut Gardner) bahwa ada sembilan jenis kecerdasan manusia. Berikut penjelasannya.

1. Kecerdasan Bahasa (Linguistik)
Kecerdasan jenis ini merupakan kemampuan untuk menggunakan atau mengolah kata-kata secara efektif, baik lisan maupun tertulis. Seseorang yang memiliki kecerdasan bahasa mampu mengembangkan pengetahuan bahasanya secara bagus. Tak hanya itu, ia pun memiliki kemampuan menghafal yang sangat baik. Umumnya, profesi yang diminati orang yang memiliki kecerdasan tersebut, di antaranya sastrawan, dramawan, penerjemah, jurnalis, editor, bahkan orator.

2. Kecerdasan Logis-Matematis
Kecerdasan logis-matematis adalah kemampuan yang berkaitan dengan penggunaan bilangan dan logika. Umumnya, orang yang memiliki kecerdasan ini mampu mengklasifikasi, mengategorisasi, membuat abstraksi, serta memilah-milah masalah berdasarkan tingkat kepentingan dan keutamaannya. Selain itu, juga memiliki tingkat penalaran yang tinggi. Biasanya, orang yang memiliki kecerdasan seperti ini, di antaranya ahli matematika, ilmuwan sains, ahli logika dan filsuf.

3. Kecerdasan Ruang-Visual
 Kecerdasan ini termasuk kemampuan untuk mengenal bentuk dan benda secara cepat, menggambarkan suatu hal atau benda dalam pikirannya sehingga menjadi bentuk yang nyata, serta mampu mengunngkap data dalam bentuk grafik. Umumnya, seseorang yang memiliki kecerdasan ruang peka terhadap spasial; tidak mudah tersesat dan bingung ketika berada di daerah yang baru ditemuinya. Dengan kata lain, ia mampu mengingat dan menemukan jalan yang pernah dilewatinya, pun dapat membuat peta dari suatu tempat. Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh seorang navigator, dekorator, atau pemburu.

4. Kecerdasan Musikal
Sudah pasti kecerdasan musikal adalah kemampuan untuk mengembangkan, mengungkapkan, menikmati musik, memiliki kepekaan akan ritme, nada, melodi, nada, dan alat musik. Oleh sebab itu, tak heran jika orang yang memiliki kecerdasan ini mampu menciptakan lagu, bahkan menyanyi.Tak hanya itu, orang yang memiliki kecerdasan musikal sangat peka terhadap suara dan musik serta mampu mewujudkan pikiran dan perasannya melalui musik.Maka dari itu, kecerdasan musikal umumnya dimiliki oleh musisi, penyanyi, kritikus musik, bahkan guru musik.

5. Kecerdasan Kinestetik-Tubuh
Kecerdasan kinestetik adalah kemampuan menggunakan tubuh melalui gerakan untuk mengekspresikan gagasan atau perasaan. Kecerdasan ini juga dapat dikatakan sebagai kemampuan keterampilan seseorang mengoordinasikan gerakan dan melenturkan tubuh. Umumnya, orang yang memiliki kecerdasan kinestetik menyukai kegiatan yang berkaitan dengan gerakan badan, seperti menari atau berolahraga, misalnya senam. Tak hanya itu, orang yang memiliki kecerdasan ini berprofesi sebagai penari, atlet, aktor, bahkan pemahat/ pengukir.

6. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk memahami atau peka terhadap perasaan, watak, karakter, motivasi, isyarat, dan juga ekspresi wajah. Selain itu, orang yang memiliki kecerdasan interpesonal juga berkemampuan menjalin hubungan dan komunikan dengan banyak orang serta memiliki keluwesan berinteraksi. Orang yang memiliki kecerdasan ini memiliki sifat supel, mudah bergaul, banyak teman, serta mampu bekerja sama dengan baik. Umumnya, kecerdasan seperti ini dimiliki oleh guru yang baik, humas, serta fasilitator.

7. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan seseorang untuk mengenal diri sendiri, berefleksi, serta mengendalikan emosi dan perasaannya. Umumnya, orang yang memiliki kecerdasan ini mampu berkonsentrasi dengan baik dan menyelesaikan masalah dengan tenang dan bijaksana, begitu pula saat mengungkapkan perasaannya.Adapun yang memiliki kecerdasan ini, biasanya menyukai suasana yang tenang. Nah, terkait dengan profesi yang dimiliki oleh orang yang memiliki kecerdasan intrapersonal, tampaknya kurang terlihat spesifik.

8. Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan untuk memahami flora dan fauna berikut dengan keindahan dan kekayaan alam sekitar merupakan pengertian dari kecerdasan naturalis.Biasanya, orang yang memiliki kecerdasan ini memiliki kepekaan serta kecintaan terhadap alam.Selain itu, secara cepat mampu mengelompokkan atau mengidentifikasi fauna dan flora yang ada di sekitarnya. Umumnya, kecerdasan naturalis dimiliki para pecinta alam, seperti pendaki gunung atau pengelana (traveller).

9. Kecerdasan Eksistensial
Kecerdasan eksistensial adalah kemampuan seseorang yang memiliki kepekaan untuk menjawab segala bentuk persoalan yang berkaitan dengan keberadaan atau eksistensi manusia. Maka dari itu, tak heran jika  seseorang yang dominan memiliki kecerdasan ini selalu berusaha menelusuri seluk beluk mengapa suatu peristiwa bisa terjadi. apa sebab akibatnya. Oleh karenanya, orang ini "menuntut" kejelasan akan penyebab terjadinya suatu peristiwa sehingga inilah yang menyebabkannya untuk selalu berpikir dan berpikir akan hal tersebut. Adapun kecerdasan ini dimiliki oleh para filsuf. Tak hanya itu, ada pernyataan yang cocok untuk orang yang memiliki kecerdasan eksistensial--ini dikatakan oleh seorang filsuf terkenal pada abad ke-17, Rene Descartes--"Aku berpikir maka aku ada".

Nah, sekian penjelasan mengenai kecerdasan manusia. Jadi, Anda dominan termasuk kecerdasan yang mana?